Cerita fiksi remaja tentunya udah gak asing lagi di kalangan para penulis. Tapi, gak jarang juga masih banyak yang salah kaprah dalam menciptakan cerita bernuansa kehidupan para remaja itu. Nah, biar gak salah lagi, yuk baca sampai tuntas artikel ini!

Apa Sih Fiksi Remaja itu?

Fiksi remaja atau teenlit adalah salah satu genre sastra yang ditulis atau ditujukan khusus untuk pembaca remaja kisaran usia 12-18 tahun. Fokus pada pengalaman, tantangan, dan perasaan khas yang dihadapi oleh remaja. 

Contohnya,  pencarian identitas, persahabatan, cinta pertama, konflik keluarga, tekanan sosial, dan perjalanan menuju kedewasaan.

Eits, meskipun ditujukan buat pembaca remaja, sekitar setengah dari pembaca fiksi remaja itu orang dewasa, lho! So, ada juga yang menyebutnya fiksi muda-dewasa. (Sumber id.wikipedia.org)

Baca juga : Spesialisasi Genre Novel Online

Ciri-Ciri Fiksi Remaja

Berikut ciri-ciri fiksi remaja yang wajib kamu tahu biar pembaca makin betah pantengin ceritamu!

1. Tokoh Utama Remaja dan Sesuai dengan Sifat-Sifat Remaja pada Umumnya

Tokoh utama di cerita fiksi remaja umumnya berusia 12-18 tahun. Tapi, jangan cuma tokohmu aja yang dibuat remaja. Sifat-sifatnya pun harus sesuai sama sifat alamiah para remaja pada umumnya.

Contoh, labil, belum bisa mengontrol emosi, rasa ingin tahu yang tinggi, dsb.

Ingat, ya! Jangan buat tokoh remaja kamu punya sifat terlalu dewasa karena itu bisa bikin feel ceritanya jadi hilang.

2. Gaya Bahasa Santai Khas Remaja

Tetap pakai bahasa baku untuk narasi, tapi jangan kaku. Usahakan mengalir dan jangan terlalu berat.

Khusus untuk dialog, gunakan bahasa yang sesuai sama anak-anak remaja. Umumnya pakai bahasa gaul.

Gak harus selalu “lo-gue”. Bisa juga “aku-kamu”, tapi jangan kaku.

Contoh:

“Lo bisa, kan, temenin gue nanti sore?”

“Kamu bisa temenin aku nanti sore, kan?”

Coba bandingkan sama kalimat di bawah ini:

“Kau bisa temani aku nanti malam, kan?”

“Kamu bisa menemaniku nanti malam?”

Gimana, rasanya beda, kan?

3. Tema Sesuai dengan Dunia Remaja

tema_cerita_fiksi_remaja

Umumnya berkaitan dengan kehidupan di sekolah, cinta pertama, persahabatan, bullying, bisa juga tema keluarga. Misal, tokoh utama terus ditekan keluarga sampai dia malas pulang ke rumah dan akhirnya pilih tinggal di kost/rumah sahabatnya.

4. Alur Cerita Dinamis

Alur ceritanya sat-set, gak bertele-tele dan gak diam di tempat, karena pembaca remaja lebih suka cerita yang berjalan cepat plus penyelesaian di tiap masalah jelas.

5. Pesan Moral atau Pembelajaran

Cerita Fiksi remaja ini sejatinya harus mengandung banyak pelajaran, tapi tetap gak menggurui.

Misal, perjalanan tokoh utama siswa nakal karena orang tuanya bercerai. Tapi, setelah ketemu seseorang, dia mulai berubah jadi anak baik di sekolah. Dia sadar kalau perpisahan orang tua gak seharusnya menjadikan dia seorang berandal.

Keunikan Cerita Fiksi Remaja

Next, sekarang kita kupas tuntas, kenapa cerita fiksi remaja banyak disukai pembaca? Jawabannya karena genre yang satu ini punya keunikan tersendiri. Di antaranya:

  • Relatable

Pembaca remaja merasa kisah si tokoh sama dengan kisah mereka di kehidupan nyata.

  • Bahasa Kekinian

Menggunakan istilah, tren, dan gaya komunikasi yang lagi populer di kalangan remaja.

  • Daya Tarik Universal

Meski ceritanya ditujukan buat para remaja, tapi tetap banyak orang dewasa yang suka juga karena mereka bisa bernostalgia.

  • Cepat berubah

Gaya bahasa, setting, dan tema selalu ikut perkembangan budaya pop dan tren sosial media. Jadi, setiap cerita yang yang ditulis punya banyak variasi sehingga gak bikin pembaca bosan.

Setting dalam Cerita Fiksi Remaja

Setting juga gak kalah penting, lho! Di bawah ini, aku udah kupas beberapa setting yang cocok buat cerita fiksi remaja. Cekidot!

  • Sekolah

Mencakup semua ruangan yang ada di sekolah sampai kegiatan ekstrakurikuler.

  • Rumah

Mencakup semua ruangan dalam rumah dan interaksi antara tokoh dengan keluarga atau tokoh lainnya.

  • Tempat Nongkrong

Tempat di mana para remaja menghabiskan waktunya di luar sekolah. Misal, kafe, mall, taman, bioskop, dsb.

  • Media Digital

Chat, sosial media, panggilan, semua itu juga bisa digunakan sebagai latar cerita fiksi remaja milikmu. 

Tantangan dalam Menulis Cerita Fiksi Remaja

menulis_cerita_fiksi_remaja

Sama dengan genre lain, nulis cerita genre fiksi remaja juga punya tantangan yang harus dipelajari dulu biar tulisan gak macet di tengah jalan. Di antaranya:

  1. Bahasa dan Tren Cepat Terlupakan

Karena tren dan gaya bahasa yang populer hari ini bisa jadi basi di masa 2-3 tahun ke depan. Hal ini menekan para penulis buat selalu update soal tren terbaru.

  1. Persaingan Tinggi

Banyaknya minat pembaca bikin para penulis berlomba-lomba menciptakan cerita fiksi remaja. Hal ini cukup buat para penulis pemula kesulitan dalam menonjolkan karya mereka.

  1. Cerita Klise

Umumnya cerita gak jauh-jauh dari cinta segitiga, sahabat jadi cinta, populer vs cupu, dsb. Hal ini bikin para penulis harus putar otak biar ceritanya fresh.

  1. Isu Sensitif

Mengangkat isu sensitif di cerita fiksi remaja berbeda dengan genre lainnya. Kamu harus ekstra hati-hati biar ceritamu tetap mendidik dan gak buat akibat buruk bagi pembaca di kemudian hari.

Kesimpulan :

Meski terkesan ringan dan dekat dengan kehidupan nyata, menulis cerita fiksi remaja juga punya tantangan yang wajib direnungkan dulu sebelum memulai. Pesan moral pun harus disampaikan secara jelas agar mudah dipahami para pembaca muda. 

Gimana, sekarang udah paham, kan? Yuk, drop pertanyaan di kolom komentar kalau masih ada yang membingungkan. Jangan sungkan hubungi admin di sini kalau kamu mau belajar bareng aku di Komunitas Penulis Online Produktif!

Deshika_Widya_Author

Deshika Widya

Deshika Widya, perempuan kelahiran Kota Tasikmalaya yang menjatuhkan pilihan pada dunia literasi sejak beberapa tahun silam. Selain sebagai cara menyalurkan hobi, kini menulis sudah menjadi profesi yang ia geluti hampir setiap hari.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *